5.
HUKUM OHM.
Hukum ohm adalah hokum yang
membicarakan hubungan yang saling pengaruh mempengaruhi antara arus listrik,
tegangan listrik, dan hambatan listrik. Istilah ohm ini diambil dari nama
seorang sarjana fisika berkebangsaan Jerman, yang telah banyak berjasa dibidang
kelistrikan, nama lengkapnya ialah : George Simon Ohm.
Bunyi hokum ohm ialah : pada kawat
penghantar, kuat arus berbanding lurus dengan tegangan listrik (beda potensial)
dan berbanding terbalik dangan hambatannya.
Misalnya
pada sebuah kawat penghantar mengalir arus listrik, apabila tegangan listrik
diturunkan, maka arus listrikpun akan turun dengan catatan besar hambatan tidak
diubah. Demikian juga halnya bila arus listrik diusahakan tetap, sementara
hambatan diperbesar maka tegangan listrikpun akan naik atau bertambah besar.
Hukum ohm dapat juga ditulis dalam
bentuk rumus, yaitu :
Penjelasan rumus: V =
tegangan listrik dengan
satuan Vollt (V).
I
= arus listrik dengan satuan Ampere (A).
R =
hambatan listrik dengan
satuan Ohm (W).
Contoh soal :
1.
Kepada
sebuah solder listrik yang berhambatan sebesar
40 ohm diberikan arus listrik sebesar
5 ampere, berapakah besar tegangan solder tersebut ?
2.
Sebuah
setrika listrik dipasang pada tegangan
75 volt.
Hitunglah hambatan setrika tersebut bila dialiri oleh arus listrik
sebesar 0.5 ampere.
3.
Berapakah
besar arus listrik yang mengalir pada bola lampu listrik yang berhambatan
sebesar 220 ohm bila dipasang pada tegangan sebesar 55 volt ?
__________
0 komentar:
Posting Komentar