2.
TEGANGAN LISTRIK.
2.1. Pengertian Tegangan Listrik.
Seperti yang sudah kita ketahui,
benda-benda dialam ini ada yang bermuatan positip atau berpotensial tinggi, ada
yang bermuatan negatip atau berpotensial
rendah, dan ada juga benda netral. Perbedaan potensial benda inilah yang dapat
menimbulkan tegangan listrik.
Tegangan listrik ialah : perbedaan potensial antara dua buah
benda atau dua buah tempat.
Misalnya
: benda
A berpotensial tinggi ( bermuatan
positip )
benda B
berpotensial rendah ( bermuatan negatip )
Hal yang perlu dipahami dari beda
potensial ini adalah: makin tinggi perbedaan potensial dua buah benda atau dua
muatan, makin tinggi pula tegangan listrik yang ditimbulkannya. Sebaliknya,
makin rendah perbedaan potensial dua buah benda atau dua muatan, makin rendah
pula tegangan listrik yang ditimbulkannya.
2.2.
Penyebab terjadinya tegangan
listrik.
2.2.1 Terjadinya petir
Petir
terjadi karena adanya perbedaan potensial yang sangat tinggi antara udara
diangkasa yang berpotensial sangat rendah (bermuatan negatip), dengan tanah
atau bumi yang berpotensial sangat tinggi (bermuatan positip).
Ketika
elektron-elektron diangkasa melompat menuju proton ditanah dengan kecepatan
yang sangat tinggi, maka terjadilah petir.
2.2.2 Karena kepada suatu benda diberikan gaya atau putaran.
Misalnya : generator
atau dinamo yang diputar.
Apabila generator
atau dinamo diputar dengan kecepatan tertentu, maka pada kedua kutup-kutupnya
akan ada tegangan listrik.
Tegangan listrik
yang dihasilkan generator adalah tegangan bolak balik (AC)
2.2.3 Dibuat dengan cara reaksi kimia.
Selain
dengan putaran, tegangan listrik juga dapat dibuat dengan reaksi kimia, misalnya : batere basah atau batere kering.
Karena
didalam batere basah atau batere kering terjadi reaksi kimia, maka pada kedua
kutup-kutupnya akan ada tegangan listrik .
Tegangan listrik
yang dihasilkan oleh batere adalah tegangan searah (DC).
Tegangan listrik yang dibuat dengan
reaksi kimia dan tegangan listrik yang dihasilkan oleh putaran generator inilah
yang dimanfaatkan oleh manusia untuk menghidupkan benda-benda elektronika, agar
kegiatan sehari-hari dapat terbantu.
2. 3. Simbol dan satuan tegangan listrik.
Semua besaran listrik memiliki simbol
dan satuan. Agar lebih jelas, perhatikanlah tabel dibawah ini :
Simbol
dari besaran listrik ini biasanya diterapkan dalam rumus-rumus yang digunakan untuk menghitung
nilai besaran listrik.
Dengan mengamati tabel diatas, kita mengetahui bahwa
tegangan listrik disimbolkan dengan huruf “V” ; sedangkan satuan tegangan
listrik adalah “Volt ”.
Volt sebagai
satuan tegangan listrik dapat pula dikembangkan sebagai brikut :
1 MV (Mega Volt) = 1.000.000 V (Volt)
1 KV (Kilo Volt) = 1.000 V (Volt)
1 V
(Volt) = 1.000
mV (mili Volt)
1 V
(Volt) = 1.000.000
uV (mikro Volt)
1 V
(Volt) = 1.000.000.000
nV (nano Volt)
1 V
(Volt) = 1.000.000.000.000 pV
(pikro Volt).
2.4
Sumber tegangan listrik
searah dan bolak balik
Sesuai dengan cara elektron bergerak
pada kawat penghantar, tegangan listrik dapat dibagi atas dua jenis, yaitu :
2.4.1.
Tegangan
listrik AC (
AC = Alternating Current = tegangan
bolak balik )
Jenis tegangan listrik AC ini tidak
memiliki kutup positip dan kutup negatip yang tetap, melainkan selalu
berganti-ganti.Karena itulah dalam menggunakan tegangan listrik AC ini kita
tidak perlu memperhatikan yang mana kutup positip dan mana kutup negatipnya.
Misalnya
ketika kita akan memasang steker taperecorder ke stopkontak listrik PLN, kita
tidak perlu memperhatikan kutup-kutup atau polaritas dari stopkontak tersebut, karena
jenis tegangannya adalah tegangan listrik AC.
Sumber dari tegangan listrik AC ini
biasanya berasal dari putaran generator, misalnya : tegangan
listrik yang didistribusikan oleh PLN,
berasal dari putaran generator raksasa yang diputar dengan menggunakan berbagai
sumber tenaga seperti:
·
Tenaga
Air (PLTA)
·
Tenaga
Disel (PLTD)
·
Tenaga
Uap (PLTU)
·
Tenaga
Nuklir (PLTN)
·
Dan
lain-lain.
2.4.2. Tegangan listrik DC (DC
= Direct Current = tegangan searah)
Pada tegangan listrik DC ini, aliran
elektronnya hanya mengalir kesatu arah saja. Sehingga tegangan AC ini memiliki
kutup positip dan kutup negatip yang tetap. Oleh karena itu, dalam menggunakan
tegangan listrik DC ini kita harus memperhatikan kutup positip dan kutup
negatipnya, dan pemasangan polaritasnya tidak boleh terbalik.
Misalnya :
apabila kita ingin menghidupkan pesawat radio dengan batere, tetapi kita
memasang batere dengan posisi terbalik polaritasnya, maka pesawat radio
tersebut tidak akan bisa berfungsi.
Sumber dari tegangan listrik DC ini
bisa kita peroleh dari : batere basah, batere kering, atau dari solar cell.
Solar sel adalah alat yang dapat mengubah energi cahaya menjadi arus listrik.
Tegangan listrik DC ini dapat juga kita
peroleh dari tegangan listrik AC dengan menggunakan bantuan adaptor. Adaptor
adalah alat yang berfungsi untuk mengubah arus/tegangan listrik AC menjadi DC.
2.5 Gaya gerak
listrik.
Jadi
gaya gerak
listrik ini adalah tegangan listrik yang belum dibebani ataupun belum
digunakan untuk menghidupkan benda-benda elektronika.
Apabila
tegangan listrik tersebut sudah diberi beban atau sedang digunakan menghidupkan benda-benda elektronika,
disebut tegangan jepit.
Misalnya : kita mengukur tegangan
sebuah batere kering tanpa diberi beban (belum digunakan), tegangannya sekitar 1,7 Volt. Ketika kita sedang
menggunakan batere tersebut untuk menghidupkan sebuah lampu kecil, kemudian
kita ukur lagi tegangannya sekitar hanya sekitar 1,5 Volt.
Tegangan
yang sebesar 1,7 Volt disebut gaya
gerak listrik, sedangkan tegangan yang sebesar 1,5 Volt disebut tegangan jepit karena sudah diberi beban.
2.6 Hubungan seri
dan pararel elemen.
2.6.1 Hubungan
seri elemen.
Hubungan seri elemen ialah : dua atau
lebih batere dihubungkan secara berderet, ataupun menghubungkan dua batere atau
lebih pada kutup yang berbeda (kutup positip dengan kutup negatip)
Tujuan
dari hubungan seri elemen ini ialah : untuk menambah atau untuk memperoleh
tegangan listrik (Volt) yang lebih besar.
Misalnya : sebuah senter membutuhkan
tegangan sebesar 12 Volt, sedangkan
sebuah batere tegangannya hanya 1,5
Volt. Untuk memenuhi kebutuhan senter tersebut kita harus menggunakan 8 buah
batere yang dihubungkan secara seri.
Untuk mempermudah penyelesaian soal
yang sama dengan diatas, hubungan seri elemen ini dapat kita buat dalam bentuk rumus
yaitu :



V tot = Vn x 1,5 Volt Vn = Jumlah batere yang diseri
1.5 Volt = tegangan satu buah batere
Contoh soal
: Jika 10 buah batere dihubungksn secara
seri, hitunglah besar
tegangan totalnya.
Penyelesian
: Vn
= 10
Vtot = Vn x 1.5 Volt
Vtot = 10 x 1.5 V
= 15 Volt.
2.6.2
Hubungan pararel elemen.
Hubungan pararel elemen ialah : dua
atau lebih batere dihubungkan secara sejajar, ataupun menghubungkan dua batere
atau lebih pada kutup yang sama (kutup positip dengan positip dan kutup negatip
dengan negatip)
Tujuan hubungan pararel elemen ialah
: untuk menambah atau memperoleh arus (Ampere) yang lebih besar, tetapi
tegangannya tetap (1,5Volt).
Misalnya
: arus yang diperoleh jam dinding dari sebuah batere dapat bertahan selama 6
bulan. Agar kita tidak perlu mengganti batere jam dinding tersebut
selama 2
tahun, Kita dapat menggunakan
4 buah batere yang dihubungkan
secara pararel.
Agar
lebih jelas tentang penerapan hubungan seri dan hubungan pararel, perhatikanlah
gambar susunan batere yang dihubungkan secara seri dan pararel dibawah ini. !
Uji kemampuan, : 2
1.
Sebutkanlah
pengertian dari tegangan listrik !
2.
Apakah
yang terjadi bila dua buah benda yang berbeda potensialnya dihubungkan dengan
penghatar ?
3.
Sebutkan
tiga hal yang dapat menyebabkan terjadinya tegangan listrik !
4.
Berikan
tiga contoh tegangan listrik yang dibuat dengan reaksi kimia !
5.
Apakah
symbol dan satuan dari tegangan listrik ?
6.
Tuliskan
ke dua jenis tegangan listrik beserta dengan artinya !
7.
Apakah
yang dimaksud dengan gaya
gerak listrik ?
8.
Jelaskanlah
perbedaan dari gaya
gerak listrik dengan tegangan jepit !
9.
Apakah
perbedaan dari tujuan hubungan seri dan
hubungan pararel elemen ?
10. Jika
11 buah batere dihubungkan secara seri,
hitunglah besar tegangan totalnya ?
11. Jelaskan dengan singkat proses
terjadinya petir !
12. Apabila dua buah benda yang berbeda
potensialnya dihubungkan dengan penghantar, Kapankah arus listriknya berhenti
mengalir ?
13. Mengapakah kita harus memperhatikan polaritas
batere waktu memasangnya pada benda-benda elektronika ?
14. Bagaimana caranya untuk memperoleh
tegangan DC dari tegangan AC ?
15. Apabila 4 buah batere dihubungkan
secara pararel berapakah besar tegangannya ?
__________
0 komentar:
Posting Komentar