BAB
II
KOMPONEN – KOMPONEN ELEKTRONIKA
A.
KOMPONEN – KOMPONEN
DASAR ELEKTRONIKA
1. RESISTOR
1.1
Pengertian resistor
Resistor ialah salah satu komponen elektronika yang
dibentuk sedemikian rupa hingga mempunyai nilai hambatan yang berfariasi dan
praktis untuk dipergunakan.
Dalam
istilah yang lain, resistor ini sering juga disebut dengan : tahanan, hambatan,
weerstand, resistan atau resistance.
Komponen
resistor ini digunakan untuk membatasi arus listrik agar sesuai dengan kebutuhan
alat-alat elektronika.
Pada prinsipnya cara kerja resistor
ini sama saja misalnya dengan sekeping papan yang dibuat untuk membatasi aliran
air yang deras pada sebuah selokan/parit kecil. Makin lebar/besar papan yang
digunakan untuk menahan air, makin kecil air yang mengalir.
Begitu juga
dengan resistor, makin besar nilai hambatan resistor yang digunakan, makin
kecil pula arus listrik dan tegangan listrik yang melaluinya, demikian juga
sebaliknya.
Jadi apabila resistor digunakan dalam
suatu rangkaian alat elektronika, maka resistor tersebut dapat berfungsi untuk :
1. Menahan sebagian arus listrik agar
sesuai dengan kebutuhan suatu rangkaian elektronika.
2. Menurunkan tegangan agar sesuai dengan
yang dibutuhkan oleh suatu rangkaian elektronika.
3. Membagi tegangan (volt),
4. Bekerja sama dengan transistor dan
kondensator dalam suatu rangkaian untuk membangkitkan frekwensi tinggi (RF) dan
frekwensi rendah (AF).
5. Mengatur besar kecilnya suara volume,
bass, treble, dan sebagainya (fungsi dari resistor variable)
1.2
Jenis
– jenis resistor.
Berdasarkan
perubahan nilai hambatannya resistor dapat dibagi atas :
1.
Resistor
tetap : ialah jenis
resistor yang nilai hambatannya tidak dapat diubah-ubah. Misalnya: resistor
arang dan resistor kawat logam.
2.
Resistor
variabel : ialah
jenis resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah. Misalnya :
potensiometer dan trimpot (trimmer potensiometer).
Bentuk asli dan lambang(diagram)
jenis-jenis resistor:
Gbr. 11 : Bentuk asli dan lambang
(diagram) resistor tetap.
Gbr. 12 : Bentuk asli dan lambang
(diagram) potensiometer putar.
Dalam penulisan rumus maupun dalam
gambar skema rangkaian, resistor ini bisanya disingkat dengan huruf “R”.
Sedangkan
satuan dari nilai resistor sama saja dengan satuan dari hambatan listrik
yaitu ohm, yang juga bisa
disingkat dengan tanda “W”
.
1.3 Menentukan nilai
hambatan resistor.
1.3.1 Dengan
kode warna.
Jenis resistor yang nilai
hambatannya dibuat dengan kode warna ialah jenis resistor yang pada badannya
terdapat empat buah gelang ataui cincin berwana.
Untuk mempermudah cara menentukan
nilai hambatan resistor jenis ini, kita harus berpedoman kepada kode warna yang
diciptakan oleh RMA (Radio Manufactures Association) yang merupakan perkumpulan
pabrik-pabrik radio di Eropa dan amerika.
Perhatikanlah tabel warna resistor berdasarkan
kode RMA dibawah ini
TABEL
WARNA RESISTOR
Cara mudah untuk mengingat kode
warna resistor :
Gunakan ke sepuluh jari tangan untuk
menghitung kode warna resistor tersebut.
Letakkan
Hi yang pertama(hitam) denngan nilai 0 pada induk jari tangan kiri,
kemudian lanjutkan dengan Hi yang kedua(hijau) dengan nilai 5 pada induk
jari tangan kanan.
Cara menentukan nilai hambatan
resistor dengan kode warna .
·
Gelang
/ warna I menentukan
angka pertama dari nilai resistor
·
Gelang
/ warna II menentukan angka
kedua dari nilai resistor
·
Gelang
/ warna III
f a k t o r p e r k a l i a n.
·
Gelang
/ warna IV menentukan nilai toleransi resistor
Gbr.15 Resistor dengan kode warna
Contoh
soal:
Sebuah
rsistor memiliki gelang warna merah, kuning,
oranye dan emas. Tentukalah nilai hambatan, toleransi dan kemampuan kerja
resistor tersebut.
Penyelesaian:
nilai hambatan = 24 x 1000 = 24.000 W
nilai toleransi = 5/100 x 24.000 W = 1.200 W
nilai hambatan minimum =
24.000 W
– 1.200 W = 22.800
W
nilai hambatan maksimum = 24.000 W + 1.200 W = 25.200 W
jadi kemampuan kerjanya adalah antara 22.800 W
s/d 25.000 W
1.3.2 Dengan
kode huruf.
Nilai hambatan resistor biasa
juga dibuat dengan kode huruf,
misalnya pada gambar skema rangkaian
alat-alat elektronika, dan sering juga ditemukan tertulis pada badan dari
resistor.
Huruf yang
digunakan untuk kode nilai hambatan resistor ada 3
yaitu:
·
Huruf M
artinya Mega ohm (MW)
= 1.000.000 W
·
Huruf K
artinya Kilo ohm (KW)
= 1.000 W
·
Huruf R
artinya Ohm (W)
Biasanya
kode huruf resistor terletak angka, tetapi bila hurufnya berada diantara dua
angka, huruf tersebut menyatakan “koma”
Misalnya
nilai hambatan resistor tertulis dengan kode huruf:
8 M nilai hambatannya = 8 MW
= 8.000.000 W
2 M 7 nilai hambatannya = 2,7 MW
= 2.700.000 W
100 K nilai hambatannya = 100 KW
= 100.000 W
2 K 2 nilai hambatannya = 2,2 KW
= 2.200 W
10 R nilai hambatannya = 10 W
1 R 5 nilai hambatannya = 1,5 W
1.4
Hubungan seri dan
pararel resistor.
Pada waktu kita sedang praktek
merakit, ada kalanya kita tidak memiliki
resistor dengan nilai tertentu. Agar kita dapat menambah dan mengurangi nilai
resistor, kita dapat menghubungkan beberapa resistor secara seri dan pararel.
Hubungan
seri resistor ialah : dua atau lebih resistor dihubungkan secara berderet.
Tujuannya
ialah: untuk memperbesar nilai resistor yang di seri.
Contoh: R1 = 10W, R2 = 20W, R3 = 33W.
Jika ketiga resistor tersebut
dihubungkan secara seri maka :
Rs
= 10W + 20W + 33W = 63 W.
Rs = 63 W.
Hubungan pararel resistor ialah: dua
atau lebih resistor dihubungkan secara sejajar.
Tujuannya
ialah: untuk memperkecil nilai resistor yang dipararelkan.
Dalam hal
ini watt dari resistor yang dipararelkan akan bertambah.
Rumus untuk resistor yang dipararelkan
(disingkat Rp):



_____________
Uji
kemampuan 6 :
1.
Berdasarkan
perubahan nilainya resistor dapat dibagi atas 2 bagian, sebutkan beserta dengan
artinya.
2.
Gambarkanlah
lambang/ skema dari resistor, potensiometer dan trimpot.
3.
Resistor
yang bagaimanakah yang nilai hambatannya dibuat dengan kode warna ?
4.
Sebutkanlah
2 dari berbagai fungsi resistor.
5.
Apakah
fungsi dari potensiometer pada benda elektronika ?
6.
Hitunglah
nilai hambatan, toleransi dan kemampuan kerja dari resistor dengan kode warna
coklat, hitam, oranye dan emas.
7.
Resistor
dengan nilai hambatan 4700 W,
toleransi 5% , tentukanlah warna I, II, III dan IV dari resistor tersebut.
8.
Tentukanlah
nilai hambatan dan toleransi dari resistor dengan kode warna kuning, hitam, emas, emas.
9.
Berapakah
nilai hambatan resistor dengan kode huruf
3K9 ?
10.
Resistor
dengan nilai hambatan 5W dan 10W, berapakah nilai totalnya bila
dihubungkan secara pararel ?
_______________
LEMBAR KERJA
PRAKTEK
MATERI POKOK :
Tegangan listrik, Arus listrik, Hambatan listrik, Daya listrik dan
Resistor
TUJUAN PRAKTEK : - Membaca data teknis dari alat
elektronika
- Menerapkan rumus
untuk menghitung nilai besaran listrik.
- Menghitung nilai hambatan
resistor.
- Mengamati
pengaruh Hambatan listrik terhadap :
Tegangan listrik, Arus listrik dan Daya
listrik.
I . ALAT DAN BAHAN :
1. Batere kering 2 buah
2. Bola lampu senter 1 buah
3. Kabel / wayar ganda ½ meter
4. Vitting bola lampu senter 1 buah
5. Resistor 4 buah , dengan nilai hambatan 1W, 30W, 60W, dan 120W,
bila tidak ada ganti dengan
resistor yang nilainya mendekati.
II. PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
:
Langkah-langkah :
1. Amati data teknis dari alat dan bahan,
gunakan rumus untuk menghitung nilai besaran listrik yang tidak diketahui, kemudian
masukkan hasilnya kedalam tabel.
2. Amati warna dan hitung nilai hambatan
resistor, masukkan hasilnya secara berurutan dari hambatan terkecil untuk R1,
sampai dengan nilai hambatan terbesar untuk R4 .
III.
PERCOBAAN
Langkah-langkah :
1. Hubungkan kedua batere secara seri,
kemudian bungkus dengan kertas / plastik.
2. Sambungkan kabel merah pada kutup (+) dan kabel hitam pada kutup (-) batere.
3. Hubungkan kedua ujung kabel yang lain
dengan kaki vitting lampu.
4. Hidupkan lampu dengan memasukkan bola
lampu kedalam vitting lampu .
5. Pasang
R1 diantara kabel merah (kutup positip)
dengan bola lampu.
6. Ganti
R1 dengan R2 , R3 , dan R4 , sambil mengamati perubahan cahaya lampu.
IV.
KESIMPULAN HASIL PERCOBAAN :
………………………………………………………………………………………………......
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..............................................................................................................................