B A H A N
A J A R
SENI BUDAYA/SENIRUPA
![]() |
|||||
![]() |
![]() |
||||
D I S U S U N O L E H :
THOMSON MANGAPUL ARUAN
GURU SENI BUDAYA/
SENI RUPA
SMP NEGERI 1
KABANJAHE
BAHAN AJAR
Kelas :
VII
Semester :
Ganjil
Mata Pelajaran : Seni Budaya (Seni Rupa)
A.
KOMPETENSI INTI
1. Menerima,
menanggapi, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghargai
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, rasa ingin tahu,
percaya diri, dan motivasi internal,
toleransi, pola hidup sehat,
ramah lingkungan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam
jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3.Memahami
pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait penomena dan
kejadian yang tampak mata.
|
KOMPETENSI DASAR
1.1 Menerima,
menanggapi dan menghargai keragaman dan keunikan karya seni rupa
sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan
2.1 Menunjukkan sikap
menghargai, jujur, disiplin, melalui aktivitas berkesenian
2.2 Menunjukkan sikap bertanggung jawab, peduli,
dan santun terhadap karya seni rupa dan pembuatnya
2.3 Menunjukkan sikap percaya diri, motivasi
internal, kepedulian terhadap lingkungan dalam berkarya seni
3.1 Memahami konsep dan prosedur menggambar flora,
fauna dan alam benda
4.1 Menggambar flora, fauna, dan benda alam
INDIKATOR
PEMBELAJARAN
1.
Menunjukkan sikap ingin tahu, peduli dan bertanggung
jawab
2.
Mengidentifikasi keunikan flora dan fauna
3.
Menggambar obyek flora, fauna dan alam benda
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari pokok bahasan ini perserta didik
diharapkan mampu :
1. Mengidentifikasi
kekayaan flora dan fauna
2. Mendeskripsikan
keunikan flora dan fauna
3. Mengeksplorasi flora,
fauna dan alam benda dalam bentuk gambar
4. Menggambar flora, fauna
dan alam benda dengan teknik yang benar
5. Mengomunikasikan hasil gambar secara lisan
maupun tulisan
MATERI
POKOK
- Pengertian
Menggambar
Gambar
merupakan bahasa yang universal dan dikenal jauh sebelum manusia mengenal
tulisan. Gambar sudah dikenal masyarakat sejak zaman purba. Pada saat itu,
gambar sering dihubungkan dengan aktivitas manusia dan roh leluhur yang
dianggap memberi keberkahan dan perlindungan. Bagi manusia purba, gambar tidak
sekadar sebagai alat komunikasi untuk roh leluhur saja. Gambar dapat juga
memberikan kekuatan dan motivasi untuk dapat bertahan hidup.
Menggambar
merupakan aktivitas mental dan fisik yang dituangkan dalam bentuk goresan
tangan, pada media dua dan tiga dimensi. Dengan menggunakan imajinasi dan
perasaan melalui alat gambar, seperti pensil, bolpoin, krayon, dan alat lain
yang dapat digunakan untuk menulis. Menggambar dapat juga diartikan sebagai
bentuk kegiatan seni rupa yang melibatkan gagasan dan imajinasi media dua dan
tiga dimensi dengan memperhatikan proporsi, komposisi,keseimbangan, dan gelap
terang.
Gambar
1.Gambar perburuan pada dinding gua
- Konsep
Umum
Pembelajaran seni di tingkat
pendidikan menengah bertujuan untuk
mengembangkan kesadaran seni dan keindahan dalam arti umum, baik dalam domain
konsepsi, apresiasi, kreasi, penyajian, maupun tujuan psikologis edukatif untuk
pengembangan kepribadian peserta didik secara positif. Pendidikan Senirupa di
sekolah tidak semata-mata dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi
pelaku seni atau seniman namun lebih menitikberatkan pada sikap dan perilaku
kreatif, etis dan estetis. Pendidikan Senirupa secara konseptual bersifat :
(1) multilingual,
yakni pengembangan kemampuan peserta didik mengekspresikan diri secara kreatif
dengan berbagai cara dan media, dengan pemanfaatan bahasa rupa atau visual.
Kemampuan mengekspresikan diri memerlukan pemahaman tentang konsep seni, teori
ekspresi seni, proses kreasi seni, teknik artisitik, dan nilai
kreativitas.
(2) multidimensional,
yakni pengembangan beragam kompetensi peserta didik tentang konsep seni,
termasuk pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi, apresiasi, dan kreasi
dengan cara memadukan secara harmonis unsur estetika, logika, dan etika.
(3) multikultural,
yakni menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan peserta didik
mengapresiasi beragam budaya nusantara dan mancanegara. Hal ini merupakan wujud
pembentukan sikap demokratis yang memungkinkan peserta didik hidup secara
beradab dan toleran terhadap perbedaan nilai dalam kehidupan masyarakat yang
pluralistik. Sikap ini diperlukan untuk membentuk kesadaran peserta didik akan
beragamnya nilai budaya yang hidup di tengah masyarakat.
(4) multikecerdasan, yakni peran seni membentuk pribadi yang
harmonis sesuai dengan perkembangan psikologis peserta didik, termasuk kecerdasan
intrapersonal, interpersonal, visual-spasial, verbal-linguistik,
matematik-logik, jasmani-kinestetis, dan lain sebagainya.
3.
Objek
Menggambar
Menggambar tidak terpaku pada
satu macam objek saja tetapi bisa mengambil dan menyusun objek gambar sesuai
dengan imajinasi dan perasaan. Objek gambar bisa diambil dari alam seperti
flora (tumbuhan), fauna (hewan), dan bentuk-bentuk alam benda yang dibuat
manusia atau benda yang sudah ada sebelumnya di alam seperti batu, air, dan
awan.
4.
Unsur-Unsur Gambar
A. Garis
Unsur
yang paling elemener didalam seni rupa adalah garis, dengan hanya meletakkan
posisi mata pensil diatas kertas dan selanjutnya digerakkan, maka jejak mata
pensil itu akan menghasilkan garis. Oleh karenanya ada yang menyatakan bahwa
garis adalah hubungan dua buah titik atau kumpulan berjuta-juta titik yang
menuju kesatu arah.
Dalam karya seni gambar garis dapat
dengan mudah ditangkap oleh mata, oleh karena garis dalam gambar bersifat
nyata. Garis juga dapat terjadi karena adanya perbedaan intensitas warna.
Didalam senilukis patung mungkin saja tidak ditemukan garis karena bersifat
maya atau kesan saja.
Jenis-jenis
garis antara lain garis lurus, lengkung, zig zag. Posisinya dapat vertikal,
horizontal dan diagonal.
B. Raut
Raut adalah tampang, potongan,
bentuk suatu objek. Raut dapat terbentuk dari unsur garis yang melingkup dengan
keluasan tertentu sehingga membentuk bidang. Raut juga dapat berarti perwujudan
atau perawakan dari suatu objek dalam hal ini raut berarti bangun. Dalam
pengertian yang lain raut sering dipahami sebagai bidang atau bentuk.
Penampilan raut dapat berwujud sebagai
·
Raut Geometris seperti segi tiga,
persegi atau lingkaran.
·
Raut organis atau biomorfis yakni raut
yang terbentuk dari lengkungan-lengkungan bebas.
·
Raut bersudut yakni raut yang terbentuk
dengan banyak sudut dan berkontur garis zig-zag.
·
Raut tak beraturan adalah jenis raut
yang terbentuk secara kebetulan seperti tumpahan atau semburan cat, sapuan kuas
secara sepontan atau gumpalan tanah liat yang kering yang terbentuk secara
alamiah.
Contoh Bentuk Raut | |||
Penampilan raut
dalam gambar bisa jadi timbul dari kesan perbedaan gelap terang, penampilan
objek satu dengan objek yang lainnya. Dalam seni lukis raut dapat dirasakan
kesannya dari perbedaan blok-blok warna atau objek-objek yang ditampilkan
(amati gambar dan lukisan yang Anda miliki). Raut pada seni patung dapat
ditangkap dari bagian-bagian yang membentuk patung secara keseluruhan. Sebagai
satu kesatuan misalnya pada patung kepala, ada bagian mata, hidung, pipi dan
rambut, yang masing-masing bagian ini memiliki raut sendiri-sendiri.
Dalam seni
gambar dan seni lukis dikenal adanya raut positif dan negatif. Raut positif
adalah raut objek yang digambar atau dilukis, sementara raut negatif adalah
bagian atau ruang yang ditempati raut.
Dalam gambar
siluet hal ini amat jelas. Objek yang
diblok warna hitam adalah raut positif sementara laar belakangnya adalah
raut negatif.
C. Warna
Warna
merupakan unsur rupa yang memberikan nuasnsa bagi terciptanya karya seni.
Dengan warna dapat ditmpilkan karya seni rupa yang menarik dan menyenangkan,
contoh kongkret saja karya foto atau tayangan televisi hitam putih menjadi
tidak menarik dibandingkan dengan karya foto atau tayangan televisi berwarna.
Dengan warna seseoang dapat merasakan kualitas dari satu objek. Garis atau raut
yang sama dapat memiliki kualitas yang berbeda jika pada objek tersebut
memiliki warna yang berbeda. Garis lurus hitamakan berbeda kalitasnya dengan
tarikan garis berwarna merah, kuning atau biru.
Dalam
bidang teknologi warna dikenal adanya warna cahaya yang disebut warna Aditif
dan warna bahan yang disebut warna Substraktif. Warna cahaya adalah bersumber
dari benda yang memancarkan cahaya, misalnya sinar lampu.
Sedangkan warna
bahan disebut juga warna pigmen yang bersumber dan yang melekat pada benda
seperti tanah, batu, tumbuh-tumbuhan atau cat.
Menurut
jenisnya warna dapat diklasifikasikan menajdi warna primer, sekunder dan
tertier. Warna primer adalah warna pokok yang tidak diperoleh dari pencampuran
warna lain (merah, biru, kuning)
Warna
sekunder adalah pencampuran antara kedua warna
primer ( Merah + biru = violet, biru + kuning = hijau, kuning + merah =
orange). Sedangkan warna Tertier alah
pencampuran dua warna sekunder
Lingkaran
Warna Oswald
Putih
dan hitam dalam teori warna cahaya tidak digolongkan kedalam warna, oleh karena
putih terjadi dari kondisi yang terang sekali atau sebagai akibat persilangan
berbagai warna, dan hitam terjadi dari kondisi yang gelap atau tidak ada cahaya
sama sekali. Namun dalam penggunaanya dapat dijumpai warna putih dan hitam.
Sehingga dengan tambahan warna putih dan hitam serta tiga warna primer dapat
dihasilkan berbagai warna untuk kepentingan berbagai karya seni rupa.
D.
Tekstur
Contoh Penggunaan
Tekstur pada karya Senirupa 2 dimensi
Tekstur
adalah nilai raba suatu permukaan benda, seperti halus, kasar, licin, berkerut dan lainnya. Dalam karya
seni rupa dua dan tiga dimensi tekstur juga merupakan unsur yang mempunyai
peranan sebagai penentu atau pembeda dari raut.
Raut yang sama (persegi atau bulat) akan berbeda
kualitasnya, yang satu licin dan yang lainnya berkerut.
Jika
kita menikmati suatu karya hanya dengan menggunakan mata akan mendapatkan kesan
mungkin objek itu memiliki sifat halus atau kasar yang disebut sebagai tekstur visual.
Akan tetapi jika
kita menikmati suatu karya tersebut dengan menggunakan mata dan sekaligus
perabaan, maka kita akan menemukan tekstur
taktil. Dalam tekstur visual boleh jadi kesan yang ditangkap oleh mata
tersebut kasar akan tetapi sesungguhnya halus atau sebaliknya. Dalam tekstur
taktil disamping kita dapat menentukan halus atau kasarnya permukaan juga dapat
merasakan kualitas permukaan antara kertas, kain, kaca, batu. Berkaitan dengan
tidak selamanya ada kesesuaian kualitas bahan dengan yang ditangkap dengan
rabaan dan mata, maka sering kali dibedakan atas tekstur semu dan nyata. Pada
tekstur semu atau ilusi, kesan yang diperoleh mata tidak sama dengan kesan yang
ditangkap perabaan.
Tekstur nyata
atau aktual adalah kesan kualitas yang ditangkap oleh mata adalah sama dengan yang diperoleh dengan
perabaan.
E.
Ruang
Unsur
ruang tampaknya lebih berurusan dengan bangun yang tiga dimensi. Dalam
pengertian sehari-hari ruang diartikan sebagai hal yang melingkupi sesuatu atau
rongga yang berbatas atau terlingkung oleh bidang, misalnya kamar yang kita
tempati ditentukan oleh empat bidang dinding. Dalam pengertian yang kedua ruang
adalah rongga yang tidak terbatas, tempat segala yang ada. Alam semesata adalah
termasuk pengertian yang kedua.
Dibidang seni rupa ruang adalah
unsur yag menunjukkan kesan keleluasan, kedalaman, cekungan, jauh atau dekat.
Dua bidang yang sama jenis, misalnya lingkaran, akan memberikan kesan yang
berbeda jika ukuran kedua lingkaran itu berbeda. Lingkaran besar akan memberi
kesan luas dan lingkaran kecil akan memberi kesan sempit. Jika kedua lingkaran
itu berimpit akan memberikan kesan dekat akan tetapi jika diatur berjarak akan
memberikan kesan ruang yang jauh.
Penggunaan
unsur ruang secara nyata adalah dalam karya seni patung. Dengan ciri yang tiga
dimensi inilah patung itu terbangun dari ruang-ruang luas atau sempit , jauh
atau dekat, cekung atau timbul, padat atau berongga. Ruang dalam patung tampil
secara nyata. Tidak demikian hlnya dalam seni gambar dan lukis. Ruang dalam
gambar dan lukisan lebih bersifat ilusi atau maya. Luas atau sempit atau jauh
atau dekat dalam gambar atau lukisan dicapai melalui tipuan penggunaan garis
atau warna. Objek yang tampaknya jauh pada kertas atau kanvas akan sama saja
posisi jaraknya dengan mata kita. Cara-cara menampilkan ilusi ruang khususnya
dalam menampilkan karya-karya yang representatif adalah apa yang disebut
sebagai perspektif atau gambar perspektif.
Dengan gambar
perspsektif ini ditemukan cara-cara untuk menampilkan jauh dekatnya benda
sesuai dengan pengamatan mata yang lazim disebut perspektif garis. Sedangkan
untuk menampilkan kesan jauh dekatnya benda dengan pengamatan mata, yang
disebut dengan perspektif warna. Sementara itu dalam gambar kesan jauh dekat
atas ruang itu dapat juga ditimbulkan dengan gelap terang terang atau
bayang-bayang.
F. Gelap Terang
Gambar
Penggunaan unsur gelap
terang
memberi kesan volume pada obyekgambar
Gelap
terang adalah berkaitan dengan cahaya, artinya bidang gelap berarti tidak
terkena cahaya dan yang terang adalah bidang yang terkena cahaya. Kualitas
goresan pensil yang keras dan tebal akan memberikan kesan gelap sementara yang
ringan-ringan saja akan memberikan kesan yang lebih terang (lihat contoh gambar
bentuk). Warna kuning akan memberikan kesan terang sementara warna coklat akan
memberikan kesan yang lebih gelap, dan sebagainya. Oleh karena itu unsur gelap
terang dapat ditimbulkan oleh nada garis atau warna yang digunakan.
Gelap terang dalam gambar dapat
dicapai melalui upaya teknik arsir, yaitu teknik mengatur jarak atau tingkat
kerapatan suatu garis atau titik. Semakin rapat akan menghasilkan kesan gelap
dan semakin berjarak akan semakin terang. Dalam seni lukis penggunaan gelap terang
ini disebabkan oleh penggunaan berbagai warna. Ada warna yang berkecenderungan
gelap dan warna yang bernada terang, Di bidang seni lukis ini khususnya,
dikenal adanya teknik chiaroscuro
untuk menampilkan teknik gelap terang yang bergradasi halus sebagaimana yang
dilakukan oleh Rembrant.
Pada
seni patung gelap terang lebih disebabkan oleh permainan raut ruang sehingga
menampilkan gelap terang. Oleh karena itu pada seni patung dapat diperoleh
kesan gelap terang yang secara nyata dipengaruhi oleh sumber cahaya . Di
samping pada seni patung itu, gelap terangnya juga dapat ditimbulkan oleh warna
yang digunakan.
G.
Proporsi
Suatu benda
tersusun dari satu kesatuan berdasarkan ukuran antara bagian satu dengan bagian
lainnya.Kesebandingan, keseimbangan, atau kesesuaian bentuk dan ukuran suatu
benda antara bagian yang satu dengan bagian yang lain itulah yang dinamakan
proporsi.
proporsi.
Dengan
menggunakan proporsi yang tepat,maka gambar benda yang dihasilkan akan
tampakwajar. Jika gambar yang dibuat tidak sesuai denganproporsi maka akan
terkesan janggal.
Perbandingan
antar benda
- Komposisi
Penempatan
objek gambar sebenarnya dapat disusun sesuai dengan keinginan dan kreativitas
yang peserta didik miliki. Sebelum objek gambar dibuat, sebaiknya peserta didik
harusmenentukanjenis benda yang akan digambar. Benda yang lebih besar tidak
boleh menutupi benda yang lebih kecil.
Komposisi
dalam menggambar dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu: simetris dan
asimetris. Komposisi simetris apabila objek yang akan digambar memiliki
proporsi dan keseimbangan bentuk yang sama juga disusun sama. Komposisi
asimetris jika objek gambar memiliki proporsi bentuk yang sama, tetapi
keseimbangan berbeda, namun tetap memperhatikan keseimbangan dan keindahan.
- Teknik
Menggambar
Proses menggambar sebenarnya
dapat peserta didik mulai dengan cara
yang sangat sederhana dan mudah dilakukan. Biasakan sebelum menggambar buatlah
sketsa terlebih dahulu agar gambar memiliki komposisi, proporsi, dan
keseimbangan yang baik. Beberapa tahapan yang harus dilakukan pada saat
menggambar sebagai berikut.
1
mengetahui bentuk dasar dari objek yang akan digambar,
2. mengetahui bagian-bagian dari objek gambar,
3. menyusun atau menyambung bagian per bagian
menjadi
gambar yang utuh,
4. memberikan dimensi gelap terang baik hitam
putih atau
berwarna.
5.Memberi
kesan untuk latar belakang
- Teknik
Menggambar Flora (Tumbuhan)
Flora
(tumbuhan) memiliki banyak bentuk dan jenisnya. Setiap bagian dapat digunakan
sebagai objek gambar seperti bentuk daun, bunga, dan buah. Bagian flora seperti
daun, bunga, dan buah dapat juga digambar terpisah atau digabung menjadi satu
rangkaian. Menggambar flora dapat memberikan pemahaman tentang keanekaragaman
bentuk dan jenis flora yang ada di sekitarmu sehingga peserta didik bisa
menjaga sekaligus melestarikannya.
- Gambarlah
objek secara garis besar
- Tentukan
titik pusat bunga dan tempat batang
yang bertemu dengan kelopak, Ini akan membantu menemukan
posisi pusat bunga.
- Gambarlah kelopak dengan cermat sesuai dengan arah
melingkar bunga
- Berilah
arsiran atau warna agar lipatan dan tekstur gambar lebih berkesan hidup.
Contoh
menggambar bunga kamboja Jepang
- Teknik
Menggambar Fauna
Fauna
(hewan) memiliki jenis yang berbeda-beda, ada yang berkaki empat, seperti sapi,
kambing, berkaki dua seperti ayam, bebek. Ada hewan yang hidup di air dan di
darat. Hewan juga ada yang bersifat galak dan jinak. Setiap hewan memiliki
bentuk badan yang berbeda-beda. Peserta didik bisa menggambar
hewan mulai dari
badannya, kemudian berlanjut kepala, kaki atau cakarnya. Bentuk-bentuk
geometris akan membantu dalam membuat gambar hewan agar lebih mudah dan
tentunya diawali dengan sketsa.
Contoh menggambar
itik
- Menggambar Alam Benda
Menggambar
alam benda disebut juga menggambar bentuk. Alam benda dapat terdiri atas benda
buatan manusia dan benda yang sudah terbentuk dari alam. Alam benda buatan
manusia dapat berupa kendi, piring, mangkuk, gelas, dan beraneka ragam bentuk
lainnya. Alam benda yang terdapat di alam seperti batu, batang kayu, air, dan
juga awan. Pada saat menggambar bentuk, sebaiknya peserta didik mem-perhatikan
beberapa hal berikut:
1. proporsi
bentuk benda yang akan digambar,
2. komposisi
dalam meletakkan benda,
3. cahaya yang
menyinari objek gambar dan akan membentuk bayangan,
4. penggunaan
arsiran atau warna yang akan membentuk kesan bidang tiga dimensi,
5. penggunaan
latar belakang (background).
Contoh
menggambar piring dan gelas.
- Alat
dan Media Gambar
Sebagai
sarana belajar menggambar, alat dan media memiliki banyak variasi dan macamnya.
Kamu bisa menggunakan pensil dengan bahan grafit, pensil warna, bolpoin, dan
krayon. Setiap alat dan media tersebut memiliki karakter yang berbeda. Beberapa
macam alat dan media gambar sebagai berikut.
1. Pensil
Pensil
dibedakan menjadi dua jenis. Pertama, jenis pensil dengan tanda “H” memiliki
tingkat kehitaman yang tipis. Kedua, jenis pensil dengan tanda “B” memiliki
tingkat kehitaman
yang tebal.
Setiap jenis pensil memiliki nomor tertentu yang menandakan tingkat ketebalan.
Makin besar
nomor pensil makin tipis atau tebal kehitamannya.
Gambar.
Pensil
2. Pensil Warna
Pensil
warna memiliki variasi warna yang cukup banyak. Pensil warna dapat menghasilkan
warna yang lembut. Kamu bisa menggunakan pensil warna untuk mewarnai gambar
dengan cara gradasi, yaitu pemberian warna dari arah yang gelap berlanjut ke
arah yang lebih terang atau sebaliknya.
Gambar 12. Pensil warna
3. Krayon
Bentuk
krayon ada dua jenis yaitu dalam bentuk pensil dan batangan. Kedua jenis bentuk
krayon ada yang berbahan lunak dan keras. Krayon dengan bahan lunak tidak
banyak mengandung minyak sehingga dapat dibaurkan dengan menggunakan tangan.
Kesan warna yang dihasilkan dari kedua jenis krayon ini dapat menimbulkan kesan
lembut maupun cerah.
Gambar. Krayon
4.
Bolpoin
Selain
digunakan untuk menulis bolpoin juga dapat digunakan untuk menggambar. Gambar
yang dihasilkan memiliki karakter yang kuat dan umumnya berupa arsiran.
Gambar. Bollpoin
5. Kertas Gambar
Menggambar
sebenarnya tidak membutuhkan kertas khusus. Pada umumnya, kertas yang digunakan
berwarna putih meskipun ada juga yang menggunakan kertas berwarna cokelat dan
hitam. Kertas gambar juga memiliki tekstur yang berbeda. Ada kertas yang
bertekstur halus dan kasar. Selain menggunakan kertas, menggambar juga dapat
dilakukan dengan bahan tekstil seperti kain sutra, kain blacu, dan kain mori.
Contoh Kertas
gambar
________________________________________