Organisasi Profesi Guru

Foto Guru guru SMP Negeri 1 Kabanjahe, bersama Bapak Bupati dan Kadis Pendidikan Kab.Karo.

Rg. Komputer SMP N-1 Kabanjahe

Kunjungan Bapak Bupati dan Kadis Pendidikan Kab. Karo di Ruang Komputer SMP Negeri 1 Kabanjahe, dalam kegiatan Simulasi UNBK, Maeret 2017.

Tema Gambar Slide 3

Deskripsi gambar slide bisa dituliskan disini dengan beberapa kalimat yang menggambarkan gambar slide yang anda pasang, edit slide ini melalui edit HTML template.

Kamis, 15 Februari 2018

Bahan Ajar Seni Budaya/ Seni Rupa Kls.VII








B A H A N   A J A R
SENI BUDAYA/SENIRUPA
 
  





D I S U S U N   O L E H :

THOMSON MANGAPUL ARUAN
GURU SENI BUDAYA/ SENI RUPA
SMP NEGERI 1 KABANJAHE




                       




BAHAN AJAR


Satuan Pendidikan        : SMP
Kelas                              : VII
Semester                        : Ganjil
            Mata Pelajaran            : Seni Budaya (Seni Rupa)

A.  KOMPETENSI INTI
          1.      Menerima, menanggapi, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.
       2.      Menghargai perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, rasa ingin tahu, percaya diri, dan motivasi internal,  toleransi,  pola hidup sehat, ramah lingkungan dalam berinteraksi secara efektif  dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
      3.Memahami pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam ilmu pengetahuan,  teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait  penomena dan kejadian yang tampak mata.
  1. Mencoba,  mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi dan membuat) dan abstrak (menulis, membaca, menghitung, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan dari berbagai sumber lainnya yang sama dalam sudut pandang/teori.
KOMPETENSI DASAR
1.1 Menerima, menanggapi dan menghargai keragaman dan keunikan karya  seni rupa   sebagai bentuk rasa syukur terhadap anugerah Tuhan
2.1 Menunjukkan sikap menghargai, jujur, disiplin, melalui aktivitas berkesenian
2.2  Menunjukkan sikap bertanggung jawab, peduli, dan santun terhadap  karya seni rupa  dan pembuatnya
2.3  Menunjukkan sikap percaya diri, motivasi internal, kepedulian terhadap lingkungan dalam berkarya seni
3.1  Memahami konsep dan prosedur menggambar flora, fauna dan alam benda
4.1  Menggambar flora, fauna, dan benda alam

INDIKATOR PEMBELAJARAN
1.      Menunjukkan sikap ingin tahu, peduli dan bertanggung jawab
2.      Mengidentifikasi keunikan flora dan fauna
3.      Menggambar obyek flora, fauna dan alam benda

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari pokok bahasan ini perserta didik diharapkan mampu :
1.      Mengidentifikasi kekayaan flora dan fauna
2.      Mendeskripsikan keunikan flora dan fauna
3.      Mengeksplorasi flora, fauna dan alam benda dalam bentuk gambar
4.      Menggambar flora, fauna dan alam benda dengan teknik yang benar
5.    Mengomunikasikan hasil gambar secara lisan maupun tulisan
MATERI POKOK

  1. Pengertian Menggambar

Gambar merupakan bahasa yang universal dan dikenal jauh sebelum manusia mengenal tulisan. Gambar sudah dikenal masyarakat sejak zaman purba. Pada saat itu, gambar sering dihubungkan dengan aktivitas manusia dan roh leluhur yang dianggap memberi keberkahan dan perlindungan. Bagi manusia purba, gambar tidak sekadar sebagai alat komunikasi untuk roh leluhur saja. Gambar dapat juga memberikan kekuatan dan motivasi untuk dapat bertahan hidup.
Menggambar merupakan aktivitas mental dan fisik yang dituangkan dalam bentuk goresan tangan, pada media dua dan tiga dimensi. Dengan menggunakan imajinasi dan perasaan melalui alat gambar, seperti pensil, bolpoin, krayon, dan alat lain yang dapat digunakan untuk menulis. Menggambar dapat juga diartikan sebagai bentuk kegiatan seni rupa yang melibatkan gagasan dan imajinasi media dua dan tiga dimensi dengan memperhatikan proporsi, komposisi,keseimbangan, dan gelap terang.



Gambar 1.Gambar perburuan pada dinding gua

  1. Konsep Umum

Pembelajaran seni di tingkat pendidikan  menengah bertujuan untuk mengembangkan kesadaran seni dan keindahan dalam arti umum, baik dalam domain konsepsi, apresiasi, kreasi, penyajian, maupun tujuan psikologis edukatif untuk pengembangan kepribadian peserta didik secara positif. Pendidikan Senirupa di sekolah tidak semata-mata dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi pelaku seni atau seniman namun lebih menitikberatkan pada sikap dan perilaku kreatif, etis dan estetis. Pendidikan Senirupa secara konseptual bersifat :
(1) multilingual, yakni pengembangan kemampuan peserta didik mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media, dengan pemanfaatan bahasa rupa atau visual. Kemampuan mengekspresikan diri memerlukan pemahaman tentang konsep seni, teori ekspresi seni, proses kreasi seni, teknik artisitik, dan nilai kreativitas. 
(2) multidimensional, yakni pengembangan beragam kompetensi peserta didik tentang konsep seni, termasuk pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi, apresiasi, dan kreasi dengan cara memadukan secara harmonis unsur estetika, logika, dan etika.
(3) multikultural, yakni menumbuhkembangkan kesadaran dan kemampuan peserta didik mengapresiasi beragam budaya nusantara dan mancanegara. Hal ini merupakan wujud pembentukan sikap demokratis yang memungkinkan peserta didik hidup secara beradab dan toleran terhadap perbedaan nilai dalam kehidupan masyarakat yang pluralistik. Sikap ini diperlukan untuk membentuk kesadaran peserta didik akan beragamnya nilai budaya yang hidup di tengah masyarakat.
(4) multikecerdasan, yakni peran seni membentuk pribadi yang harmonis sesuai dengan perkembangan psikologis peserta didik, termasuk kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual-spasial, verbal-linguistik, matematik-logik, jasmani-kinestetis, dan lain sebagainya.


3.      Objek Menggambar
Menggambar tidak terpaku pada satu macam objek saja tetapi bisa mengambil dan menyusun objek gambar sesuai dengan imajinasi dan perasaan. Objek gambar bisa diambil dari alam seperti flora (tumbuhan), fauna (hewan), dan bentuk-bentuk alam benda yang dibuat manusia atau benda yang sudah ada sebelumnya di alam seperti batu, air, dan awan.



4.      Unsur-Unsur  Gambar
A. Garis
            Unsur yang paling elemener didalam seni rupa adalah garis, dengan hanya meletakkan posisi mata pensil diatas kertas dan selanjutnya digerakkan, maka jejak mata pensil itu akan menghasilkan garis. Oleh karenanya ada yang menyatakan bahwa garis adalah hubungan dua buah titik atau kumpulan berjuta-juta titik yang menuju kesatu arah.
            Dalam karya seni gambar garis dapat dengan mudah ditangkap oleh mata, oleh karena garis dalam gambar bersifat nyata. Garis juga dapat terjadi karena adanya perbedaan intensitas warna. Didalam senilukis patung mungkin saja tidak ditemukan garis karena bersifat maya atau kesan saja.
Jenis-jenis garis antara lain garis lurus, lengkung, zig zag. Posisinya dapat vertikal, horizontal dan diagonal.

B. Raut
            Raut adalah tampang, potongan, bentuk suatu objek. Raut dapat terbentuk dari unsur garis yang melingkup dengan keluasan tertentu sehingga membentuk bidang. Raut juga dapat berarti perwujudan atau perawakan dari suatu objek dalam hal ini raut berarti bangun. Dalam pengertian yang lain raut sering dipahami sebagai bidang atau bentuk. Penampilan raut dapat berwujud sebagai
·         Raut Geometris seperti segi tiga, persegi atau lingkaran.
·         Raut organis atau biomorfis yakni raut yang terbentuk dari lengkungan-lengkungan bebas.
·         Raut bersudut yakni raut yang terbentuk dengan banyak sudut dan berkontur garis zig-zag.
·         Raut tak beraturan adalah jenis raut yang terbentuk secara kebetulan seperti tumpahan atau semburan cat, sapuan kuas secara sepontan atau gumpalan tanah liat yang kering yang terbentuk secara alamiah.

                Contoh Bentuk Raut

 







Penampilan raut dalam gambar bisa jadi timbul dari kesan perbedaan gelap terang, penampilan objek satu dengan objek yang lainnya. Dalam seni lukis raut dapat dirasakan kesannya dari perbedaan blok-blok warna atau objek-objek yang ditampilkan (amati gambar dan lukisan yang Anda miliki). Raut pada seni patung dapat ditangkap dari bagian-bagian yang membentuk patung secara keseluruhan. Sebagai satu kesatuan misalnya pada patung kepala, ada bagian mata, hidung, pipi dan rambut, yang masing-masing bagian ini memiliki raut sendiri-sendiri.
Dalam seni gambar dan seni lukis dikenal adanya raut positif dan negatif. Raut positif adalah raut objek yang digambar atau dilukis, sementara raut negatif adalah bagian atau ruang yang ditempati raut.
Dalam gambar siluet hal ini amat jelas. Objek yang  diblok warna hitam adalah raut positif sementara laar belakangnya adalah raut negatif.

C. Warna
Warna merupakan unsur rupa yang memberikan nuasnsa bagi terciptanya karya seni. Dengan warna dapat ditmpilkan karya seni rupa yang menarik dan menyenangkan, contoh kongkret saja karya foto atau tayangan televisi hitam putih menjadi tidak menarik dibandingkan dengan karya foto atau tayangan televisi berwarna. Dengan warna seseoang dapat merasakan kualitas dari satu objek. Garis atau raut yang sama dapat memiliki kualitas yang berbeda jika pada objek tersebut memiliki warna yang berbeda. Garis lurus hitamakan berbeda kalitasnya dengan tarikan garis berwarna merah, kuning atau biru.
Dalam bidang teknologi warna dikenal adanya warna cahaya yang disebut warna Aditif dan warna bahan yang disebut warna Substraktif. Warna cahaya adalah bersumber dari benda yang memancarkan cahaya, misalnya sinar lampu.
Sedangkan warna bahan disebut juga warna pigmen yang bersumber dan yang melekat pada benda seperti tanah, batu, tumbuh-tumbuhan atau cat.
Menurut jenisnya warna dapat diklasifikasikan menajdi warna primer, sekunder dan tertier. Warna primer adalah warna pokok yang tidak diperoleh dari pencampuran warna lain (merah, biru, kuning)
Warna sekunder adalah pencampuran antara kedua warna  primer ( Merah + biru = violet, biru + kuning = hijau, kuning + merah = orange).     Sedangkan warna Tertier alah pencampuran dua warna sekunder

Lingkaran Warna Oswald

Putih dan hitam dalam teori warna cahaya tidak digolongkan kedalam warna, oleh karena putih terjadi dari kondisi yang terang sekali atau sebagai akibat persilangan berbagai warna, dan hitam terjadi dari kondisi yang gelap atau tidak ada cahaya sama sekali. Namun dalam penggunaanya dapat dijumpai warna putih dan hitam. Sehingga dengan tambahan warna putih dan hitam serta tiga warna primer dapat dihasilkan berbagai warna untuk kepentingan berbagai karya seni rupa.

D.    Tekstur


                        Contoh Penggunaan Tekstur pada karya Senirupa 2 dimensi

            Tekstur adalah nilai raba suatu permukaan benda, seperti halus, kasar, licin, berkerut dan lainnya. Dalam karya seni rupa dua dan tiga dimensi tekstur juga merupakan unsur yang mempunyai peranan sebagai penentu atau pembeda dari raut.
Raut  yang sama (persegi atau bulat) akan berbeda kualitasnya, yang satu licin dan yang lainnya berkerut.
Jika kita menikmati suatu karya hanya dengan menggunakan mata akan mendapatkan kesan mungkin objek itu memiliki sifat halus atau kasar yang disebut sebagai tekstur visual.
Akan tetapi jika kita menikmati suatu karya tersebut dengan menggunakan mata dan sekaligus perabaan, maka kita akan menemukan tekstur taktil. Dalam tekstur visual boleh jadi kesan yang ditangkap oleh mata tersebut kasar akan tetapi sesungguhnya halus atau sebaliknya. Dalam tekstur taktil disamping kita dapat menentukan halus atau kasarnya permukaan juga dapat merasakan kualitas permukaan antara kertas, kain, kaca, batu. Berkaitan dengan tidak selamanya ada kesesuaian kualitas bahan dengan yang ditangkap dengan rabaan dan mata, maka sering kali dibedakan atas tekstur semu dan nyata. Pada tekstur semu atau ilusi, kesan yang diperoleh mata tidak sama dengan kesan yang ditangkap perabaan.
Tekstur nyata atau aktual adalah kesan kualitas yang ditangkap oleh  mata adalah sama dengan yang diperoleh dengan perabaan.
E.     Ruang
            Unsur ruang tampaknya lebih berurusan dengan bangun yang tiga dimensi. Dalam pengertian sehari-hari ruang diartikan sebagai hal yang melingkupi sesuatu atau rongga yang berbatas atau terlingkung oleh bidang, misalnya kamar yang kita tempati ditentukan oleh empat bidang dinding. Dalam pengertian yang kedua ruang adalah rongga yang tidak terbatas, tempat segala yang ada. Alam semesata adalah termasuk pengertian yang kedua.
            Dibidang seni rupa ruang adalah unsur yag menunjukkan kesan keleluasan, kedalaman, cekungan, jauh atau dekat. Dua bidang yang sama jenis, misalnya lingkaran, akan memberikan kesan yang berbeda jika ukuran kedua lingkaran itu berbeda. Lingkaran besar akan memberi kesan luas dan lingkaran kecil akan memberi kesan sempit. Jika kedua lingkaran itu berimpit akan memberikan kesan dekat akan tetapi jika diatur berjarak akan memberikan kesan ruang yang jauh.
Penggunaan unsur ruang secara nyata adalah dalam karya seni patung. Dengan ciri yang tiga dimensi inilah patung itu terbangun dari ruang-ruang luas atau sempit , jauh atau dekat, cekung atau timbul, padat atau berongga. Ruang dalam patung tampil secara nyata. Tidak demikian hlnya dalam seni gambar dan lukis. Ruang dalam gambar dan lukisan lebih bersifat ilusi atau maya. Luas atau sempit atau jauh atau dekat dalam gambar atau lukisan dicapai melalui tipuan penggunaan garis atau warna. Objek yang tampaknya jauh pada kertas atau kanvas akan sama saja posisi jaraknya dengan mata kita. Cara-cara menampilkan ilusi ruang khususnya dalam menampilkan karya-karya yang representatif adalah apa yang disebut sebagai perspektif atau gambar perspektif.
Dengan gambar perspsektif ini ditemukan cara-cara untuk menampilkan jauh dekatnya benda sesuai dengan pengamatan mata yang lazim disebut perspektif garis. Sedangkan untuk menampilkan kesan jauh dekatnya benda dengan pengamatan mata, yang disebut dengan perspektif warna. Sementara itu dalam gambar kesan jauh dekat atas ruang itu dapat juga ditimbulkan dengan gelap terang terang atau bayang-bayang.      

F. Gelap Terang
                       

Gambar Penggunaan unsur gelap
terang memberi kesan volume pada obyekgambar

            Gelap terang adalah berkaitan dengan cahaya, artinya bidang gelap berarti tidak terkena cahaya dan yang terang adalah bidang yang terkena cahaya. Kualitas goresan pensil yang keras dan tebal akan memberikan kesan gelap sementara yang ringan-ringan saja akan memberikan kesan yang lebih terang (lihat contoh gambar bentuk). Warna kuning akan memberikan kesan terang sementara warna coklat akan memberikan kesan yang lebih gelap, dan sebagainya. Oleh karena itu unsur gelap terang dapat ditimbulkan oleh nada garis atau warna yang digunakan.
            Gelap terang dalam gambar dapat dicapai melalui upaya teknik arsir, yaitu teknik mengatur jarak atau tingkat kerapatan suatu garis atau titik. Semakin rapat akan menghasilkan kesan gelap dan semakin berjarak akan semakin terang. Dalam seni lukis penggunaan gelap terang ini disebabkan oleh penggunaan berbagai warna. Ada warna yang berkecenderungan gelap dan warna yang bernada terang, Di bidang seni lukis ini khususnya, dikenal adanya teknik chiaroscuro untuk menampilkan teknik gelap terang yang bergradasi halus sebagaimana yang dilakukan oleh Rembrant.
Pada seni patung gelap terang lebih disebabkan oleh permainan raut ruang sehingga menampilkan gelap terang. Oleh karena itu pada seni patung dapat diperoleh kesan gelap terang yang secara nyata dipengaruhi oleh sumber cahaya . Di samping pada seni patung itu, gelap terangnya juga dapat ditimbulkan oleh warna yang digunakan.

G. Proporsi

            Suatu benda tersusun dari satu kesatuan berdasarkan ukuran antara bagian satu dengan bagian lainnya.Kesebandingan, keseimbangan, atau kesesuaian bentuk dan ukuran suatu benda antara bagian yang satu dengan bagian yang lain itulah yang dinamakan
proporsi.
Dengan menggunakan proporsi yang tepat,maka gambar benda yang dihasilkan akan tampakwajar. Jika gambar yang dibuat tidak sesuai denganproporsi maka akan terkesan janggal.



Perbandingan antar benda

  1. Komposisi
Penempatan objek gambar sebenarnya dapat disusun sesuai dengan keinginan dan kreativitas yang peserta didik miliki. Sebelum objek gambar dibuat, sebaiknya peserta didik harusmenentukanjenis benda yang akan digambar. Benda yang lebih besar tidak boleh menutupi benda yang lebih kecil.
Komposisi dalam menggambar dapat dibedakan dalam dua bentuk, yaitu: simetris dan asimetris. Komposisi simetris apabila objek yang akan digambar memiliki proporsi dan keseimbangan bentuk yang sama juga disusun sama. Komposisi asimetris jika objek gambar memiliki proporsi bentuk yang sama, tetapi keseimbangan berbeda, namun tetap memperhatikan keseimbangan dan keindahan.



  1. Teknik Menggambar
Proses menggambar sebenarnya dapat peserta didik mulai  dengan cara yang sangat sederhana dan mudah dilakukan. Biasakan sebelum menggambar buatlah sketsa terlebih dahulu agar gambar memiliki komposisi, proporsi, dan keseimbangan yang baik. Beberapa tahapan yang harus dilakukan pada saat menggambar sebagai berikut.
 1  mengetahui bentuk dasar dari objek yang akan digambar,
 2. mengetahui bagian-bagian dari objek gambar,
 3. menyusun atau menyambung bagian per bagian menjadi
     gambar yang utuh,
 4. memberikan dimensi gelap terang baik hitam putih atau
     berwarna.
5.Memberi kesan untuk latar belakang

  1. Teknik Menggambar Flora (Tumbuhan)
Flora (tumbuhan) memiliki banyak bentuk dan jenisnya. Setiap bagian dapat digunakan sebagai objek gambar seperti bentuk daun, bunga, dan buah. Bagian flora seperti daun, bunga, dan buah dapat juga digambar terpisah atau digabung menjadi satu rangkaian. Menggambar flora dapat memberikan pemahaman tentang keanekaragaman bentuk dan jenis flora yang ada di sekitarmu sehingga peserta didik bisa menjaga sekaligus melestarikannya.

                                                     Contoh menggambar bunga mawar

  
  1. Gambarlah objek secara garis besar
  2. Tentukan titik pusat bunga dan tempat  batang yang bertemu dengan kelopak, Ini akan membantu menemukan
               posisi pusat bunga.
  1. Gambarlah  kelopak dengan cermat sesuai dengan arah melingkar bunga
  2. Berilah arsiran atau warna agar lipatan dan tekstur gambar lebih berkesan hidup.


Contoh menggambar bunga kamboja Jepang



  1. Teknik Menggambar Fauna
Fauna (hewan) memiliki jenis yang berbeda-beda, ada yang berkaki empat, seperti sapi, kambing, berkaki dua seperti ayam, bebek. Ada hewan yang hidup di air dan di darat. Hewan juga ada yang bersifat galak dan jinak. Setiap hewan memiliki bentuk badan yang berbeda-beda. Peserta didik bisa menggambar
hewan mulai dari badannya, kemudian berlanjut kepala, kaki atau cakarnya. Bentuk-bentuk geometris akan membantu dalam membuat gambar hewan agar lebih mudah dan tentunya diawali dengan sketsa.

         Contoh  menggambar  itik


  1.  Menggambar Alam Benda

Menggambar alam benda disebut juga menggambar bentuk. Alam benda dapat terdiri atas benda buatan manusia dan benda yang sudah terbentuk dari alam. Alam benda buatan manusia dapat berupa kendi, piring, mangkuk, gelas, dan beraneka ragam bentuk lainnya. Alam benda yang terdapat di alam seperti batu, batang kayu, air, dan juga awan. Pada saat menggambar bentuk, sebaiknya peserta didik mem-perhatikan beberapa hal berikut:
1. proporsi bentuk benda yang akan digambar,
2. komposisi dalam meletakkan benda,
3. cahaya yang menyinari objek gambar dan akan membentuk bayangan,
4. penggunaan arsiran atau warna yang akan membentuk kesan bidang tiga dimensi,
5. penggunaan latar belakang (background).



                                                Contoh menggambar piring dan gelas.

  1. Alat dan Media Gambar

Sebagai sarana belajar menggambar, alat dan media memiliki banyak variasi dan macamnya. Kamu bisa menggunakan pensil dengan bahan grafit, pensil warna, bolpoin, dan krayon. Setiap alat dan media tersebut memiliki karakter yang berbeda. Beberapa macam alat dan media gambar sebagai berikut.


1. Pensil
Pensil dibedakan menjadi dua jenis. Pertama, jenis pensil dengan tanda “H” memiliki tingkat kehitaman yang tipis. Kedua, jenis pensil dengan tanda “B” memiliki tingkat kehitaman
yang tebal. Setiap jenis pensil memiliki nomor tertentu yang menandakan tingkat ketebalan.
Makin besar nomor pensil makin tipis atau tebal kehitamannya.


      Gambar. Pensil

2. Pensil Warna
Pensil warna memiliki variasi warna yang cukup banyak. Pensil warna dapat menghasilkan warna yang lembut. Kamu bisa menggunakan pensil warna untuk mewarnai gambar dengan cara gradasi, yaitu pemberian warna dari arah yang gelap berlanjut ke arah yang lebih terang atau sebaliknya.


Gambar 12. Pensil warna


3. Krayon
Bentuk krayon ada dua jenis yaitu dalam bentuk pensil dan batangan. Kedua jenis bentuk krayon ada yang berbahan lunak dan keras. Krayon dengan bahan lunak tidak banyak mengandung minyak sehingga dapat dibaurkan dengan menggunakan tangan. Kesan warna yang dihasilkan dari kedua jenis krayon ini dapat menimbulkan kesan lembut maupun cerah.

  

           Gambar. Krayon


4. Bolpoin
Selain digunakan untuk menulis bolpoin juga dapat digunakan untuk menggambar. Gambar yang dihasilkan memiliki karakter yang kuat dan umumnya berupa arsiran.



      Gambar. Bollpoin




5. Kertas Gambar
Menggambar sebenarnya tidak membutuhkan kertas khusus. Pada umumnya, kertas yang digunakan berwarna putih meskipun ada juga yang menggunakan kertas berwarna cokelat dan hitam. Kertas gambar juga memiliki tekstur yang berbeda. Ada kertas yang bertekstur halus dan kasar. Selain menggunakan kertas, menggambar juga dapat dilakukan dengan bahan tekstil seperti kain sutra, kain blacu, dan kain mori.

Contoh  Kertas gambar



­­­­­­­­­­­­­­­­­­­­________________________________________